Unsurtani.com – Flu Burung (Avian Influenza) adalah penyakit pada burung/unggas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, yang termasuk dalam keluarga Orthomyxoviridae.
Virus Avian Influenza terdiri atas tida tipe, yaitu tipe A yang bisa menular ke unggas (ayam, entok, itik, dll), serta dapat pula menular pada babi, sedangkan tipe B dan C adalah virus yang umumnya menyebabkan influenza pada manusia. Virus Avian Influenza merupakan penyakit zoonosis, yaitu dapat mengakibatkan penyakit pada manusia apabila terinfeksi.
Sifat Virus Flu Burung
- Mudah berubah bentuk dan bermutasi,
- Dapat bertahan hidup dalam air sampai empat hari pada suhu 22 derajat celcius dan lebih dari 30 hari pada suhu 0 derajat celcius.
- Dapat bertahan hidup lebih lama didalam tinja atau tubuh unggas yang mati.
- Dapat mati dengan pemanasan 80 derajat celcius selama 1 menit atau dengan suhu 60 derajat celcius selama 30 menit, dan pada suhu 56 derajat celcius selama 3 jam.
- Dapat mati dengan detergen, disinfektan (contoh: formalin), cairan yang mengandung iodin (contoh: Betadine), serta natrium atau kalium hipoklorit (contoh: pemutih pakaian).
Penularan virus flu burung dapat melalui cairan/lendir yang berasal dari lubang mulut, hidung, mata (conjunctiva) dan kotoran (faeces) dari unggas yang sakit ke lingkungan, kontak langsung dengan ternak yang sakit, melaluo aerosol (udara), droplet (percikan cairan/lendir) dan fonites (muntahan cairan/lendir) serta air dan peralatan yang terkontaminasi virus Avian Influenza.
Gejala Flu Burung Pada Unggas
Gejala yang timbul pada unggas yang terserang flu burung adalah:
- Jengger dan pial berwarna biru,
- Pendarahan merata pada kaki berupa bintik-bitik merah atau terdapat borok di kaki,
- Adanya cairan pada mata dan lubang, sehingga terjadi gangguan pernafasan,
- Keluar cairan jernih sampai kental dari rongga mulut,
- Menceret,
- Haus berlebihan dan cangkang telur lembek,
- Kematian mendadak dan sangat tinggi jumlahnya, mendekati 100% dalam waktu 2 hari, maksimal satu minggu.
Pencegahan Flu Burung
- Flu burung mudah dimatikan menggunakan panas, sinar matahari, dan desinfektan,
- Kandang unggas harus selalu bersih dan dicuci hamakan (desinfektan),
- Melakukan vaksinasi menggunakan vaksin inaktif pada unggas yang sehat,
- Mencuci tangan dengan sabun setelah kontak langsung dengan unggas atau produknya.
- Amankan makanan dengan memasak daging dan telur unggas hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi,
- Apabila ditemukan hewan yang sakit/mati dengan mencurigakan, segeralah melapor kepada perugas yang berwenang.
Simak artikel terkait lainnya, berikut ini:
- Pengendalian Penyakit Pada Ayam Buras
- Tips Memilih Bibit Itik Petelur dan Pedaging yang Baik
- Inilah Jenis Itik Petelur Yang Banyak diternakan di Indonesia
Oleh: Daniel Bulo dan Zaenaty S (BPTP Sulawesi Tengah)