• Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
Tuesday, March 9, 2021
  • Login
Unsurtani.com
  • Home
  • Berita
  • Pertanian
    • Hama & Penyakit
    • Hortikultura
      • Biofarmaka
      • Florikultura
      • Frutikultura
      • Leguminosa
      • Olerikultura
    • Pengolahan Lahan
    • Sistem Tanam
      • Aquaponik
      • Hidroponik
    • Teknik Budidaya
    • Varietas Padi
    • Tanaman Pangan
      • Kacang-Kacangan
      • Serealia
      • Umbi-Umbian
  • Pestisida
    • Fungisida
    • Herbisida
    • Insektisida
    • Nematisida
    • Rodentisida
  • Peternakan
    • Pakan Ternak
    • Penyakit Ternak
    • Ruminansia
    • Teknologi Peternakan
    • Tips Peternakan
    • Unggas
  • Pupuk
    • Hormon & ZPT
    • Pupuk Kimia
    • Pupuk Organik
  • Ragam Manfaat
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Pertanian
    • Hama & Penyakit
    • Hortikultura
      • Biofarmaka
      • Florikultura
      • Frutikultura
      • Leguminosa
      • Olerikultura
    • Pengolahan Lahan
    • Sistem Tanam
      • Aquaponik
      • Hidroponik
    • Teknik Budidaya
    • Varietas Padi
    • Tanaman Pangan
      • Kacang-Kacangan
      • Serealia
      • Umbi-Umbian
  • Pestisida
    • Fungisida
    • Herbisida
    • Insektisida
    • Nematisida
    • Rodentisida
  • Peternakan
    • Pakan Ternak
    • Penyakit Ternak
    • Ruminansia
    • Teknologi Peternakan
    • Tips Peternakan
    • Unggas
  • Pupuk
    • Hormon & ZPT
    • Pupuk Kimia
    • Pupuk Organik
  • Ragam Manfaat
No Result
View All Result
Unsurtani.com
No Result
View All Result
Home Tanaman Pangan Kacang-Kacangan

Penggunaan Legin Pada Kedelai (Legium Inokulan – Rhizobium Japonicum)

Masto Prasojo by Masto Prasojo
05/01/2018
in Kacang-Kacangan
0
Penggunaan Legin Pada Kedelai (Legium Inokulan – Rhizobium Japonicum)
123
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterBagikan lewat Email

ArtikelTerkait

Cara Membuat Susu Kedelai

Cara Membuat Susu Kedelai

22/02/2018

Cara Mudah Membuat Tempe Kedelai 100% Berhasil

08/08/2019

Budidaya Kedelai Berdasarkan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)

05/01/2018

Unsurtani.com – Keistimewaan tanaman kedelai yang tergolong kacang-kacangan ini (leguminose) jika dibandingkan dengan tanaman bukan kacang-kacangan ialah adanya bintil akar pada akar tanaman tersebut.

Bintil akar ini merupakan tempat berlangsungnya asimilasi N2 (zat lemas) menjadi senyawa hitrogen tanaman (protein dan sebagainya) oleh bakteri yang hidup bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan di dalam bintil akarnya.

Jadi bintil akar dapat disamakan dengan pupuk nitrogen alami. Dengan pupuk nitrogen alami ini tanaman kedelai dan tanaman kacang-kacangan pada umumnya memenuhi kebutuhan nitrogennya. Kurang lebih dua pertiga dari kebutuhan nitrogen tanaman kacang-kacangan dipenuhi dari hasil penambatan N2.

Proses pengikatan zat lemas dalam bintil akar ini dikenal sebagai proses fiksasi nitrogen. Akan tetapi hasil fiksasi nitrogen ini dalam memenuhi kebutuhan tanamnnya sangat tergantung pada keefektifan bintil akarnya.

Pembentukan dan Fungsi Bintil Akar

Bintil akar pada tanaman kacang-kacangan hanya akan terbentuk jika akar tanaman pada tingkat tertentu dari masa perkecambahan biji dapat bertemu dengan bakteri Rhizobium yaponicum.

Jika pada waktu biji kedelai yang ditanam berkecambah, dan disekitar akarnya terdapat bakteri Rhizobium yaponicum, maka bakteri ini akan masuk ke dalam akar tanaman melalui bulu-bulu akar, selanjutnya akan terjadi reaksi timbal balik (interaksi) antara bakteri dengan tanamannya yang menghasilkan pembentukan bintil akar.

Bintil akar ini dapat dilihat pada waktu tanaman berumur 3-4 minggu. Keefektifan bintil akar dalam proses fiksasi nitrogen tergantung pada varietas atau strain Rhizobium-nya.

Nitrogen (N) merupakan unsur paling penting bagi pertumbuhan tanaman, namun ketersediaan N didaerah tropis seperti di Indonesia tergolong rendah. Pupuk N buatan yang menggunakan gas alam sebagai bahan dasar mempunyai keterbatasan karena gas alam tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu, diperlukan teknologi penambatan N secara hayati melalui inokulasi rhizobium untuk mengefisienkan pemupukan N.

Petani kedelai di Australia selalu menggunakan Rhizobium untuk inokulasi pada saat penanaman, yang dicampur dengan benih. Legin diperlukan setiap musim tanam, dan sangat membantu proses fiksasi Nitrogen dari udara.

Di Indonesia, program leginisasi pada tanaman kacang-kacangan pernah populer, namun karena faktor harga dan teknis di lapangan, menyebabkan penggunaan legin terhenti di tingkat petani. Malah ada anggapan, bahwa aplikasi legin cukup sekali saja pada lahan yang ditanami tanaman jenis legum, padahal di Australia, anjuran penggunaan rhyzobium menjadi mutlak setiap musim tanam.

Cara inokulasi kedelai adalah :

1. Dengan menggunakan legin ( Legium inokulan) Legin adalah sejenis biakan bakteri Rhizobium Japonicum berupa serbuk berwarna hitam, dibungkus dalam kantong plastik.

Penggunaan Legin :

  • Basahi biji kedelai dengan air sampai cukup basah (jangan berlebihan),
  • Berikan legin pada biji yang telah dibasahi tersebut sedikitnya 7,5 gr /kg. Usahakan campuran legin ini merata.
  • Biji yang telah dicampur dengan legin segera ditanam, janganlah ditunda lebih dan 6 jam.
  • Usahakan agar biji yang telah dicampur dengan legin tidak kena cahaya matahan langsung, agar biji tetap basah. Bila kering legin dapat menurun efektifitasnya.

2. Inokulasi dengan menggunakan tanah yang pernah ditanami kedelai.

  • Jika tidak tersedia legin, ada cara lain yaitu dengan mencampur tanah dan lahan yang sudah pernah ditanami kedelai, dengan biji kedelai yang akan ditanam.
  • Perbandingan 1-2 kg. tanah untuk setiap 10 kg biji yang akan ditanam.

Pada tanah yang sudah sering ditanam dengan kedelai atau kacang-kacangan lain, berarti sudah mengandung bakteri tersebut. Bakteri ini akan hidup di dalam bintil akar dan bermanfaat sebagai pengikat unsur N dari udara.

Hasil Penggunaan Legin

Jumlah polong isi tertinggi diperoleh dari tanaman yang diinokulasi dengan rhizobium. Ini berarti bahwa pemberian inokulan rhizobium dapat memberikan hasil yang lebih baik. Jumlah cabang subur dan bobot 100 biji tidak menunjukkan perbedaan antara perlakuan, karena status hara tanah relatif baik dan ditunjang dengan pemeliharaan yang intensif.

Perlakuan tanpa inokulan dan tanpa pupuk N memberikan hasil biji kering paling rendah dibanding perlakuan pupuk N dan/atau inokulan rhizobium, baik yang berasal dari Rhizoplus maupun Legin. Hasil biji kering tertinggi, yaitu 2.696,3 kg/ha diperoleh pada perlakuan Rhizoplus + 45 kg N/ha.

Simak artikel terkait lainnya, berikut ini:

  • Agrisoy Pupuk Hayati Untuk Kedelai Dilahan Masam dan Non Masam
  • Teknik Budidaya Kacang Hijau di Lahan Kering

Oleh: Basri AB (BPTP Aceh)

Download Nulled WordPress Themes
Download WordPress Themes Free
Download WordPress Themes
Download Nulled WordPress Themes
download udemy paid course for free
download redmi firmware
Download WordPress Themes Free
download udemy paid course for free
Tags: InokulanKedelaiLeginRhizobium
Masto Prasojo

Masto Prasojo

Bagi Anda yang mempunyai pengalaman dalam bertani, silahkan kirimkan tulisan anda ke redaksi kami untuk ditampilkan di situs Unsurtani.com. Ayo saling berbagi pengalaman agar Petani Indonesia semakin maju.

Next Post
NKPerkasa, Benih Jagung Tahan Bulai dan Produktivitas Tinggi

NKPerkasa, Benih Jagung Tahan Bulai dan Produktivitas Tinggi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banyak Dibaca

  • 7 Fungisida Untuk Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Bakteri (Penyakit Kresek)

    7 Fungisida Untuk Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Bakteri (Penyakit Kresek)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar ZPT Untuk Meningkatkan Jumlah Anakan, Malai dan Bobot Padi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arti Kode SL, EC, WP, SP, GR, TB, MC pada Kemasan Pestisida dan ZPT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Agar Pengisian Bulir Padi Berbobot (Bulir Padi Bernas)

    1 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Membuat Ragi Tape Sendiri 100% Berhasil

    2 shares
    Share 0 Tweet 0
ADVERTISEMENT

Klik Subscribe untuk berlangganan artikel terbaru dari kami! (Gratis)

Subscribe
Unsurtani.com

© 2020 Unsurtani.com - Seputar Pertanian Indonesia

Navigasi

  • Home
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Pertanian
    • Hama & Penyakit
    • Hortikultura
      • Biofarmaka
      • Florikultura
      • Frutikultura
      • Leguminosa
      • Olerikultura
    • Pengolahan Lahan
    • Sistem Tanam
      • Aquaponik
      • Hidroponik
    • Teknik Budidaya
    • Varietas Padi
    • Tanaman Pangan
      • Kacang-Kacangan
      • Serealia
      • Umbi-Umbian
  • Pestisida
    • Fungisida
    • Herbisida
    • Insektisida
    • Nematisida
    • Rodentisida
  • Peternakan
    • Pakan Ternak
    • Penyakit Ternak
    • Ruminansia
    • Teknologi Peternakan
    • Tips Peternakan
    • Unggas
  • Pupuk
    • Hormon & ZPT
    • Pupuk Kimia
    • Pupuk Organik
  • Ragam Manfaat

© 2020 Unsurtani.com - Seputar Pertanian Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In