• Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
Tuesday, March 9, 2021
  • Login
Unsurtani.com
  • Home
  • Berita
  • Pertanian
    • Hama & Penyakit
    • Hortikultura
      • Biofarmaka
      • Florikultura
      • Frutikultura
      • Leguminosa
      • Olerikultura
    • Pengolahan Lahan
    • Sistem Tanam
      • Aquaponik
      • Hidroponik
    • Teknik Budidaya
    • Varietas Padi
    • Tanaman Pangan
      • Kacang-Kacangan
      • Serealia
      • Umbi-Umbian
  • Pestisida
    • Fungisida
    • Herbisida
    • Insektisida
    • Nematisida
    • Rodentisida
  • Peternakan
    • Pakan Ternak
    • Penyakit Ternak
    • Ruminansia
    • Teknologi Peternakan
    • Tips Peternakan
    • Unggas
  • Pupuk
    • Hormon & ZPT
    • Pupuk Kimia
    • Pupuk Organik
  • Ragam Manfaat
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Pertanian
    • Hama & Penyakit
    • Hortikultura
      • Biofarmaka
      • Florikultura
      • Frutikultura
      • Leguminosa
      • Olerikultura
    • Pengolahan Lahan
    • Sistem Tanam
      • Aquaponik
      • Hidroponik
    • Teknik Budidaya
    • Varietas Padi
    • Tanaman Pangan
      • Kacang-Kacangan
      • Serealia
      • Umbi-Umbian
  • Pestisida
    • Fungisida
    • Herbisida
    • Insektisida
    • Nematisida
    • Rodentisida
  • Peternakan
    • Pakan Ternak
    • Penyakit Ternak
    • Ruminansia
    • Teknologi Peternakan
    • Tips Peternakan
    • Unggas
  • Pupuk
    • Hormon & ZPT
    • Pupuk Kimia
    • Pupuk Organik
  • Ragam Manfaat
No Result
View All Result
Unsurtani.com
No Result
View All Result
Home Pertanian Hortikultura Olerikultura

Budidaya Jamur Tiram Media Baglog Jerami Padi

Masto Prasojo by Masto Prasojo
13/04/2020
in Olerikultura
4
Budidaya Jamur Tiram Media Baglog Jerami Padi
880
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterBagikan lewat Email

ArtikelTerkait

Cara Mempercepat Pengomposan dengan Dekomposer M-Dec

Cara Mempercepat Pengomposan dengan Dekomposer M-Dec

10/03/2018

Aneka Olahan Jamur Tiram (Nugget Jamur, Jamur Krispi, Bakso Jamur dan Sate Jamur)

21/02/2018

Cara Jitu Mempercepat Pengomposan Jerami

14/02/2018

Unsurtani.com – Jamur tiram adalah salah satu jamur yang dapat dikonsumsi (edible), dapat tumbuh dan diproduksi dalam jumlah besar dengan kualitas tinggi. Saat ini semakin meningkat animo petani di Kalimantan Timur untuk membudidayakan jamur tiram. Produksi jamur tiram segar skala rumah tangga sudah mencapai 10 – 20 kg/hari, bahkan lebih.

Salah satu faktor pembatas produksi yang menjadi kendala para petani jamur tiram yaitu bahan baku serbuk kayu sebagai media tumbuh jamur yang semakin sulit untuk diperoleh atau tidak tersedia sama sekali dilokasi dalam jumlah yang besar.

Salah satu media alternatif yang dapat digunakan adalah jerami padi. Jerami mengandung hara yang cukup lengkap baik berupa hara makro maupun mikro. Secara umum hara NPK masing-masing sebesar 0,4% : 0,2% : 0,7% dan 40% C. Berikut dijelaskan tahapan singkat mengenai pembuatan media jamur tiram menggunakan jerami padi.

Bahan-Bahan

Media tanam untuk budidaya jamur tiram terdiri atas jerami padi, dedak dan kapur.

1. Jerami padi yang digunakan adalah limbah hasil pertanian yang diperoleh sesudah panen. Hasil per ha sawah dapat diperoleh 3 – 4 ton jerami. Selanjutnya jerami dicacah kecil dengan ukuran 3 – 5 cm.

2. Dedak disini digunakan untuk campuran media tanam jamur yang berfungsi sebagai nutrisi dan sumber karbohidrat, karbon dan nitrogen. Karbon digunakan energi utama, sedangkan nitrogen berfungsi untuk membangun miselium dan membangun enzim-enzim yang disimpan dalam tubuhnya. Dedak yang disarankan adalah yang masih baru dan tidak berbau apek atau tengik dan tidak berkutu.

3. Kapur  merupakan salah satu bahan yang berfungsi untuk meningkatkan pH secara praktis, murah dan aman, selaligus sebagai pencegah hama serta pengatur pH substrat tanam agar mendekati netral atau basa. Ada beberapa macam kapur yang dapat digunakan, yaitu kapur pertanian, kapur tembok dan dolomite, yang paling baik adalah kapur tembok (CaCO3).

Peralatan

Drum pengukus, cincin penutup bag log, timbangan, termometer, kertas lakmus pH, plastik pp ukuran 18 x 30 cm, kertas koran dan karet gelang. Adapun bahan lainnya adalah gipsum dan air.

Prosedur Pembuatan Media

  1. Siapkan jerami padi yang sudah dicacah sebanyak 100 kg,
  2. Campurkan jerami padi, dedak, kapur dan gipsum dengan perbandingan (100 kg : 20 kg : 2,5 kg : 2 kg). Tambahkan air jika campuran terlalu kering. Lalu diaduk hingga merata kemudian ditutup dengan plastik selama 48 jam dengan pH 6-7.
  3. Masukkan media ke dalam plastik (baglog) dengan mempersiapkan plastik pp tahan panas yang memiliki ketebalan 0,8 mm berukuran 18 x 30 cm, masukkan media kedalam plastik dan dipadatkan hingga beratnya 1 – 1,3 kg. Pasang cincin paralon, kertas penutup dan ikat dengan karet.
  4. Selanjutnya baglog dikukus dalam drum selama 6 jam.
  5. Setelah dikukus, kemudian dilakukan pendinginan selama 12 jam (semalam).
  6. Tahap selanjutnya yaitu inokulasi (penanaman bibit). Inokulasi ini dilakukan secara aseptik. Bibit dimasukkan dengan menggunakan pinset.
  7. Baglog diinkubasi selama 40 – 60 hari dengan suhu diatas 30 derajat celcius. Inkubasikan baglog sampai miselium menutupi media secara merata.
  8. Baglog yang sudah ditumbuhi miselium tempatkan di rak-rak dalam rumah jamur (kombong). Buka tutup baglog agar jamur dapat tumbuh setelah 2 minggu baglog dibuka.
  9. Panen jamur segar setelah umur 2 – 3 hari,

Hasil analisis proksimat jamur tiram putih dengan media jerami padi dan serbuk kayu. Produksi jamur tiram dengan berat 1000 gram dapat menghasilkan 300 – 350 gram jamur segar.

Meskipun produksi jamur tiram dari baglog jerami padi tidak menyamai produksi baglog serbuk kayu, namun potensi jerami yang banyak tersedia di pedesaan merupakan alternatif pengganti serbuk kayu untuk usaha tani jamur tiram.

Simak juga artikel terkait jamur lainnya:

  • Syarat Pertumbuhan Jamur Untuk Pembudidayaan
  • Jenis-jenis Jamur Yang Bisa Dikonsumsi

Sumber : BPTP Kalimantan Timur (2012)

Download WordPress Themes Free
Download WordPress Themes Free
Download Nulled WordPress Themes
Free Download WordPress Themes
download udemy paid course for free
download samsung firmware
Download Best WordPress Themes Free Download
udemy free download
Tags: BaglogJamur TiramJerami
Masto Prasojo

Masto Prasojo

Bagi Anda yang mempunyai pengalaman dalam bertani, silahkan kirimkan tulisan anda ke redaksi kami untuk ditampilkan di situs Unsurtani.com. Ayo saling berbagi pengalaman agar Petani Indonesia semakin maju.

Next Post
Cara Mengatasi Jamur Akar Putih Pohon Karet Secara Biologi

Cara Mengatasi Jamur Akar Putih Pohon Karet Secara Biologi

Comments 4

  1. theo says:
    11 months ago

    MOHON PENJELASAN BAPAK/IBU ADMIN, APAKAH MEDIA TANAM DENGAN JERAMI PADI TIDAK PERLU PROSES STERILISASI ATAUKAH HARUS TETAP DISTERILISASI. TKS.

    Reply
    • Masto Prasojo says:
      11 months ago

      Sterilisasi harus dilakukan, karena merupakan tahapan yang cukup penting. Sterilisasi ada 2 jenis, yakni sterilisasi basah dan sterilisasi kering. Sterilisasi basah dilakukan dengan mengukus baglog dengan rentang waktu 5-8 jam. Sterilisasi kering yakni pemindahan baglog ke kumbung atau tempat bersih aman untuk pendinginan sampai melakukan penanaman bibit. Penanaman dikerjakan dengan cepat dan teliti, steril, dan dilakukan diruangan tertutup. Ruangan disterilkan dengan disemprot alkohol 70%.

      Reply
  2. Imam syafii says:
    3 months ago

    Pak… apakah inkubasi harus dilakukan +- minimal 40 hari ?apakah gak kelamaan
    Dan apa gak bisa dilakukan 1 ato 3 hari misalkan ,,apa berpengaruh ke kwalitas hasil jamur nantinya,,mohon pencerahan
    ,,Salam sukses selalu,👍🙏
    Terima kasih

    Reply
  3. ikhwan says:
    2 months ago

    saya pernah praktekkan budidaya jamur tiram dengan media jerami cuma dengan direbus 2 jam saja, hasilnya cukup bagus bisa 5 kali panen per baglog sayangnya nutrisi baglog jerami cepat habis

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banyak Dibaca

  • 7 Fungisida Untuk Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Bakteri (Penyakit Kresek)

    7 Fungisida Untuk Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Bakteri (Penyakit Kresek)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar ZPT Untuk Meningkatkan Jumlah Anakan, Malai dan Bobot Padi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arti Kode SL, EC, WP, SP, GR, TB, MC pada Kemasan Pestisida dan ZPT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Agar Pengisian Bulir Padi Berbobot (Bulir Padi Bernas)

    1 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Membuat Ragi Tape Sendiri 100% Berhasil

    2 shares
    Share 0 Tweet 0
ADVERTISEMENT

Klik Subscribe untuk berlangganan artikel terbaru dari kami! (Gratis)

Subscribe
Unsurtani.com

© 2020 Unsurtani.com - Seputar Pertanian Indonesia

Navigasi

  • Home
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Pertanian
    • Hama & Penyakit
    • Hortikultura
      • Biofarmaka
      • Florikultura
      • Frutikultura
      • Leguminosa
      • Olerikultura
    • Pengolahan Lahan
    • Sistem Tanam
      • Aquaponik
      • Hidroponik
    • Teknik Budidaya
    • Varietas Padi
    • Tanaman Pangan
      • Kacang-Kacangan
      • Serealia
      • Umbi-Umbian
  • Pestisida
    • Fungisida
    • Herbisida
    • Insektisida
    • Nematisida
    • Rodentisida
  • Peternakan
    • Pakan Ternak
    • Penyakit Ternak
    • Ruminansia
    • Teknologi Peternakan
    • Tips Peternakan
    • Unggas
  • Pupuk
    • Hormon & ZPT
    • Pupuk Kimia
    • Pupuk Organik
  • Ragam Manfaat

© 2020 Unsurtani.com - Seputar Pertanian Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In