• Home
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
Tuesday, March 2, 2021
  • Login
Unsurtani.com
  • Home
  • Berita
  • Pertanian
    • Hama & Penyakit
    • Hortikultura
      • Biofarmaka
      • Florikultura
      • Frutikultura
      • Leguminosa
      • Olerikultura
    • Pengolahan Lahan
    • Sistem Tanam
      • Aquaponik
      • Hidroponik
    • Teknik Budidaya
    • Varietas Padi
    • Tanaman Pangan
      • Kacang-Kacangan
      • Serealia
      • Umbi-Umbian
  • Pestisida
    • Fungisida
    • Herbisida
    • Insektisida
    • Nematisida
    • Rodentisida
  • Peternakan
    • Pakan Ternak
    • Penyakit Ternak
    • Ruminansia
    • Teknologi Peternakan
    • Tips Peternakan
    • Unggas
  • Pupuk
    • Hormon & ZPT
    • Pupuk Kimia
    • Pupuk Organik
  • Ragam Manfaat
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Pertanian
    • Hama & Penyakit
    • Hortikultura
      • Biofarmaka
      • Florikultura
      • Frutikultura
      • Leguminosa
      • Olerikultura
    • Pengolahan Lahan
    • Sistem Tanam
      • Aquaponik
      • Hidroponik
    • Teknik Budidaya
    • Varietas Padi
    • Tanaman Pangan
      • Kacang-Kacangan
      • Serealia
      • Umbi-Umbian
  • Pestisida
    • Fungisida
    • Herbisida
    • Insektisida
    • Nematisida
    • Rodentisida
  • Peternakan
    • Pakan Ternak
    • Penyakit Ternak
    • Ruminansia
    • Teknologi Peternakan
    • Tips Peternakan
    • Unggas
  • Pupuk
    • Hormon & ZPT
    • Pupuk Kimia
    • Pupuk Organik
  • Ragam Manfaat
No Result
View All Result
Unsurtani.com
No Result
View All Result
Home Pertanian Hama & Penyakit

Mengatasi Daun Cabai Menguning Akibat Virus Kuning

Masto Prasojo by Masto Prasojo
19/11/2018
in Hama & Penyakit
0
4.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterBagikan lewat Email

ArtikelTerkait

10 Cara Pengendalian Penyakit Patek (Antraknosa) pada Tanaman Cabai

10 Cara Pengendalian Penyakit Patek (Antraknosa) pada Tanaman Cabai

06/01/2018

Unsurtani.com – Cabai merah (Capsicum annum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai prospek usahatani yang cukup cerah. Namun sampai saat ini belum mampu dimanfaatkan secara optimal karena salah satu faktor resiko usahatani yang belum dapat dikuasai oleh petani adalah adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Salah satu OPT utama yang biasa menyerang tanaman cabai yaitu penyakit “virus kuning”. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari kelompok “gemini virus” dan ditularkan oleh serangga vektor kutu kebul (Bemisia tabaci). Kerugian akibat penyakit ini pada tahun 2007 mencapai 20 milyar lebih.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas, petani, dan pelaku agribisnis cabai dalam penanggulangan penyakit virus kuning, diperlukan penyebaran informasi teknologi pengendalian virus kuning cabai sehingga hasil dapat ditekan.

Penyakit Virus Kuning

Imago Bemisia tabaci berukuran 1-1,5 mm, berwarna putih dengan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin bertepung. Telur lonjong agak lengkung seperti pisang, berwarna kuning terang, panjang 0,2-0,3 mm yang biasanya diletakkan dipermukaan bawah daun pucuk.

Imago biasanya berkelompok pada bagian permukaan bawah daun, dan bila tanaman tersentuh biasanya akan berterbangan seperti kabut atau kebul putih.

Gejala Penyakit

Helai daun mengalami “Vein Clearing”, dimulai dari daun pucuk, berkembang menjadi kuning terang, tulang daun menebal dan daun menggulung keatas (Cupping). Infeksi lanjut menyebabkan daun-daun mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah. Namun, di lapangan tidak semua tanaman cabai menunjukkan warna kuning terang, tergantung jenis varietas, ketinggian tempat dan lingkungan.

Morfologi/Daur Penyakit

Gemini virus termasuk kelompok virus tanaman dengan genom berupa DNA utas tunggal, berbentuk bundar dan terselubung dalam virion ikosahedral kembar (geminate). Penyakit tidak ditularkan melalui biji, tetapi dapat menular melalui penyambungan dan melalui serangga vektor kutu kebul (Bemisia tabaci).

Penularan oleh serangga vektor kutu kebul sangat dipengaruhi oleh lamanya masa akuisisi serangga (makan tanaman sakit untuk memperoleh virus) pada tanaman sakit, jumlah serangga dan lamanya periode inokulasi yang terjadi pada tanaman sehat.

Kutu kebul dapat menularkan Gemini virus secara persisten (tetap; yaitu sekali makan pada tanaman yang mengandung virus, selama hidupnya dapat menularkan virus), dengan periode makan akuisisi 48 jam menghasilkan tingkat penularan yang paling efisien.

Hasil penelitian di rumah kaca, bahwa dengan periode makan akuisisi hanya 1/2 jam menghasilkan serangga vektor yang “viruliferous” (mengandung virus), dan satu ekor serangga tersebut dapat menularkan atau menimbulkan infeksi virus pada tanaman sehat 40%.

Kutu kebul dapat mengakuisisi virus sejak stadia nimfa dan terbawa sampai dewasa (Transtadia), tetapi virusnya tidak terbawa ke stadia telur (non transovarial). Kutu kebul betina efisiensi penularannya lebih tinggi dibandingkan dengan serangga jantan.

Prakiraan perkembangan penyakit di lapangan dapat diikuti melalui banyaknya atau penyebaran sumber inokulum (tanaman inang yang terinfeksi/menunjukkan gejala sakit oleh virus kuning), keadaan populasi vektor, dan stadia serangga vektor kutu kebul yang ada.

Jika dominasi pipulasi serangga adalah stadia dewasa/imago, maka dapat dipastikan arus penyebarannya akan lebih cepat dibandingkan dengan nimfa (mengingat nimfa terutama instar dua dan tiga tidak aktif bergerak selama hidupnya melekap pada bagian bawah daun, karena tidak mempunyai tungkai untuk bergerak).

Tanaman Inang Lain

Kutu kebul merupakan hama sangat polifag menyerang berbagai jenis tanaman, antara lain tanaman hias, sayuran (tomat, cabai rawit, kentang, mentimun, terong, kubis, buncis, selada), buah-buahan (melon, semangka, kabocha), ubi jalar, singkong, kedelai, tembakau, lada, dan tanaman liar/gulma babadotan (Ageratum conyzoides) dan gulma bunga kancing (Gomphrena globosa).

Langkah Pengendalian

A. Persemaian

  • Menggunakan bibit tanaman yang sehat (tidak mengandung virus) atau bukan berasal dari daerah terserang (endemik). Perendaman benih dengan larutan PGPR (Pf dosis 20 ml/liter air selama 6-12 jam).
  • Pengerodongan persemaian cabai dengan kain kasa/nilon guna mencegah kutu kebul masuk kedalam persemaian atau rumah kaca.
  • Untuk pencegahan, selalu lakukan pengawasan, jangan sampai terjadi serangan baru kutu kebul kedalam rumah kasa.

B. Lapangan

  • Menanam pinggiran lahan dengan 6 baris tanaman jagung 2-3 minggu sebelum tanam cabai, dengan jarak tanam rapat 15-20 cm atau tanaman orok-orok.
  • Pemberian pupuk kandang/kompos minimal 20 ton/ha,
  • Rotasi/pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang virus kuning (terutama bukan dari famili solanaceae: tomat, kentang, tembakau, dan famili cucurbitaceae: mentimun). Dilakukan dalam satu hamparan, tidak perorangan, dilakukan serentak tiap satu musim tanam, dan seluas mungkin.
  • Sanitasi lingkungan, mengendalikan gulma berdaun lebar dari jenis babadotan, gulma bunga kancing, dan ciplukan yang dapat menjadi inang virus kuning.
  • Eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang menunjukkan gejala segera dicabut dan dimusnahkan, supaya tidak menjadi sumber penularan.
  • Pemasangan perangkap likat kuning sebanyak 40 lembar/ha secara serentak di pertanaman, digantung/dijepit pada kayu/bambu setinggi 30 cm guna mengurangi populasi vektor.
  • Pelepasan parasit nimfa Encarcia formosa sebanyak 5 ekor/tanaman, dan predator M. sexmaculatus.
  • Penyemprotan insektisida efektif yang diijinkan oleh Menteri Pertanian,
  • Pada kondisi populasi vektor rendah, dapat digunakan pestisida nabati dari nimba, tegetes, enceng gondok, rumput laut dan kembang pukul empat.

Simak juga :

  • 10 Cara Pengendalian Penyakit Patek (Antraknosa) pada Cabai
  • Kebutuhan Pupuk Tanaman Cabai Merah Secara tumpanggilir dengan Bawang Merah
Download WordPress Themes Free
Download Premium WordPress Themes Free
Premium WordPress Themes Download
Premium WordPress Themes Download
free download udemy paid course
download karbonn firmware
Download Premium WordPress Themes Free
online free course
Tags: Penyakit Cabaivirus kuning
Masto Prasojo

Masto Prasojo

Bagi Anda yang mempunyai pengalaman dalam bertani, silahkan kirimkan tulisan anda ke redaksi kami untuk ditampilkan di situs Unsurtani.com. Ayo saling berbagi pengalaman agar Petani Indonesia semakin maju.

Next Post

Cara Memperbanyak Bibit Nanas dengan Stek Batang dan Stek Daun Mahkota

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banyak Dibaca

  • 7 Fungisida Untuk Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Bakteri (Penyakit Kresek)

    7 Fungisida Untuk Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Bakteri (Penyakit Kresek)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar ZPT Untuk Meningkatkan Jumlah Anakan, Malai dan Bobot Padi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Arti Kode SL, EC, WP, SP, GR, TB, MC pada Kemasan Pestisida dan ZPT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Agar Pengisian Bulir Padi Berbobot (Bulir Padi Bernas)

    1 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Membuat Ragi Tape Sendiri 100% Berhasil

    2 shares
    Share 0 Tweet 0
ADVERTISEMENT

Klik Subscribe untuk berlangganan artikel terbaru dari kami! (Gratis)

Subscribe
Unsurtani.com

© 2020 Unsurtani.com - Seputar Pertanian Indonesia

Navigasi

  • Home
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Pertanian
    • Hama & Penyakit
    • Hortikultura
      • Biofarmaka
      • Florikultura
      • Frutikultura
      • Leguminosa
      • Olerikultura
    • Pengolahan Lahan
    • Sistem Tanam
      • Aquaponik
      • Hidroponik
    • Teknik Budidaya
    • Varietas Padi
    • Tanaman Pangan
      • Kacang-Kacangan
      • Serealia
      • Umbi-Umbian
  • Pestisida
    • Fungisida
    • Herbisida
    • Insektisida
    • Nematisida
    • Rodentisida
  • Peternakan
    • Pakan Ternak
    • Penyakit Ternak
    • Ruminansia
    • Teknologi Peternakan
    • Tips Peternakan
    • Unggas
  • Pupuk
    • Hormon & ZPT
    • Pupuk Kimia
    • Pupuk Organik
  • Ragam Manfaat

© 2020 Unsurtani.com - Seputar Pertanian Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In